Mutiara Nabawi - Dua Dosa Besar
عن عبد الرحمن بن ابى بكرة أبيه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم, ألا أخبركم بأكبر الكبار قالوا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله و عقوق الوالدبن. رواه بخارى و مسلم
Dari Abu Bakrah Nufai ibn Haris, ia berkata, Rasulullah saw, bersabda, "Maukah kamu aku kabarkan tentang dosa yang paling besar?" Beliau mengulangi tiga kali. Kami menjawab, "Mau wahai Rasulullah," Beliau bersabda, "Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pesan Rasulullah saw dalam hadits ini begitu menggetarkan jiwa, beliau mengulangi pertanyaannya sebanyak tiga kali. Sebuah penegasan tentang kepastian apa yang diberitakan. Bahwa dosa yang paling besar yang sangat diurkai Allah swt adalah menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.
Rasulullah saw mewanti-wanti umatnya agar tidak terjerumus kepada kedua dosa ini. Bahkan beliau menuntun kita supaya menghindarkan diri dari syirik kecil yaitu riya. Supaya tidak terjebak kepada syirik besar.
Dosa besar kedua adalah durhaka kepada orang tua. Dosa ini bersumber dari hati yang tidak mau bersyukur, tidak berterima kasih, dan tidak memiliki kasih sayang. Orang tua seharusnya mendapatkan tempat yang layak, penghormatan dan rasa cinta dari sang anak. Mereka berdua telah mengantar anak menuju masa depannya dengan berbagai macam onak dan duri yang ditemui dalam perjalannya.
Sepenuh cinta dan kasih sayang dalam merawat anaknya hingga besar. Ketika anak beranjak dewasa dan membalasnya dengan kedurhakaan kepada kedua orang tuanya, maka murka Allah swt yang akan didapatkan sang anak. Ingatlah bahwa ridha Allah ada bersama keridhoan orang tua, seperti halnya murka Allah ada bersama murka orang tua.
Segeralah bertaubat wahai mereka yang masih melakukan perbuatan syirik. Dan mereka yang durhaka kepada orang tua, berhentilah, minta maaf kepada keduanya, bahagiakan dan sayangilah mereka berdua, senangkan hatinya sebelum semuanya terlambat.
Tidak ada komentar: